Minggu, 27 Juni 2021

Materi: Latar Belakang dan Faktor Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

 

Latar Belakang dan Faktor Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Konten ini diproduksi oleh Berita Hari Ini

Revolusi Industri




Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia didukung oleh revolusi industri. Awalnya, bangsa tersebut kesulitan mendatangi Indonesia karena transportasi yang terbatas.
Namun, perkembangan revolusi industri yang ada berhasil melahirkan penempuan baru seperti mesin uap. Teknologi tersebut pun memudahkan bangsa Barat untuk melakukan pelayaran ke Indonesia.

Konstantinopel Kekaisaran Turki Usmani

Latar Belakang dan Faktor Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia  (3)
Penaklukan Konstantinopel Foto: Wikimedia Commons
Sebelumnya, konstantinopel dikuasai oleh Kekaisaran Romawi Timur sehingga bangsa Barat bebas berdagang. Namun, mereka mulai kesulitan berdagang setelah konstantinopel dikuasai oleh Turki Usmani.
Bangsa Barat pun memutar otak untuk tetap berdagang. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari jalur perdagangan di luar kawasan laut tengah untuk mendapat sumber asli rempah-rempah.Bangsa Indonesia sempat dijajah oleh beberapa bangsa Barat atau Eropa selama lebih dari tiga abad. Pada masa penjajahan, sejumlah bangsa Barat merebut kekayaan Tanah Air dan mendatangkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia sebenarnya dipicu oleh kekayaan alam Tanah Air. Kala itu, bangsa Barat sudah tertarik dengan Nusantara yang memiliki tanah subur, lautan luas, keanekaragaman hayati, hingga rempah-rempah yang melimpah.
Akhirnya, bangsa Barat pun berlayar dan mendatangi Nusantara untuk berdagang dan mendapat rempah-rempah. Kendati demikian, keinginan berdagang itu pupus karena sifat keserakahan.
Niat untuk berdagang akhirnya tergantikan dengan praktik penjajahan. Bangsa Barat berupaya menguasai Indonesia sebagai negara penghasil rempah terbaik dan terbesar di dunia.
Di sisi lain, praktik penjajahan bangsa Barat juga dipengaruhi dengan beberapa faktor, di antaranya:

3G atau Gold, Glory, Gospel

bangsa barat mengacu pada semboyan gold, glory, dan gospel, yaitu:
Gold
Bangsa barat ingin mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan perkonomian negara. Karena itulah, mereka mendatangi Indonesia sebagai sumber rempah-rempah. Sebab, rempah memiliki harga yang tinggi jika dijual.
Glory
Selain mendapat kekayaan, bangsa Barat juga berupaya meraih kejayaan. Mereka hendak menjadi penguasa dari berbagai negara. Ini karena negara yang memenangkan perang dan banyak mengusasai tanah dianggap sebagai negara paling unggul.
Gospel
Bangsa Barat berusaha memperluas keyakinannya di Asia untuk memenuhi tugas mulia sebagai umat Nasrani. Oleh karena itu, mereka menyiarkan ajaran agama Nasrani ke seluruh wilayah Nusantara.

Jumat, 21 Mei 2021

Kamis, 25 Februari 2021

Materi


Perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC

    Kerajaan Gowa-Tallo merupakan salah satu kesultanan terbesar di kawasan Indonesia Timur pada sekitar abad 16-17 Masehi. Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (1981) karya MC Ricklefs, perhatian bahwa Kesultanan Gowa-Tallo memiliki kekuatan militer yang harus diperhatikan lebih dekat musuh-musuh VOC lain di Maluku Selatan. 

    Selain itu, Gowa-Tallo memiliki kekuatan ekonomi perdagangan yang sangat kuat. Kesultanan ini memiliki pelabuhan perdagangan internasional yang berada di Somba Opu (pesisir Sulawesi Selatan). Kawasan Somba Opu dijadikan pula sebagai pusat pemerintahan Gowa-Tallo serta kawasan yang pedagang internasional. Baca juga:Perlawanan Banten terhadap VOC Latar belakang perlawanan Gowa-Tallo Kejayaan Gowa-Tallo ketika berada dibawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669 M) membuat posisi VOC di kawasan Indonesia Timur menjadi terancam. Rivalitas antara Gowa-Tallo dan VOC semakin meruncing dan perang tak lagi bisa terelakkan. 

    Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, latar belakang perlawanan Gowa-Tallo terhadap VOC, yaitu: VOC menginginkan Hak Monopoli perdagangan di kawasan Indonesia Timur. VOC melakukan blokade terhadap kapal-kapal yang akan berlabuh di Somba Opu. Untuk menghadapi tindakan VOC yang semena-mena, Sultan Hasanudin menguatkan pasukan dengan memerintahkan kerajaan bawahan di Nusa Tenggara untuk mengirimkan prajuritnya.

Daftar Link

 KOMPAS.com - Momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020 menjadi kebangkitan-guru milenial Indonesia di tengah wabah Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Ibrahim.

 "Banyak dari kita berpikir bahwa pandemi ini telah membuat keterpurukan di berbagai pihak Namun kami dari Ikatan Guru Indonesia justru memandang bahwa adanya pandemi ini telah menjadikan bangkitnya guru-guru milenial Indonesia," kata Ramli dalam tulisan tertulis yang diterima Kompas.com.

Menurutnya, Hardiknas 2020 tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran wabah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Ramli mengatakan guru-guru di Indonesia justru bangkit dalam suasana keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Rabu, 24 Februari 2021

Soal Ulangan Harian Sem 2 Kelas 8

 

Silabus Kelas 8

 SILABUS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Satuan Pendidikan : MTs Muhammadiyah Pinrang

Kelas                      : VIII (Delapan)

Kompetensi Inti:

KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam 

diterapkan secara efektif sesuai dengan perkembangan anak, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, 

teknologi, seni, budaya dengan pengertian, kebangsaan, dan kenegaraan yang terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Kopetensi Dasar

3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.

Materi:

• Kedatangan bangsa-bangsa Eropa dan perlawanan bangsa Indonesia.

• Perubahan dan kesinambungan geografis, ekonomi, pendidikan, budaya masyarakat Indonesia pada masa penjajahan.

• Munculnya organisasi pergerakan dantumbuhnya semangat kebangsaan.     Menggambarkan proses kedatangan bangsa eropa dan pengungkit bangsa Indonesia.

Kegiatan Pembelajaran: 

• Menggambarkan proses kedatangan bangsa eropa dan pengungkit bangsa Indonesia. 

• Mengumpulkan data tentang ciri-ciri masyarakat Indonesia pada masa penjajahan


Mengtahui                                                                                                        Pinrang,    Juli 20

Kepala Madrasah:                                                                                            Guru Mapel,


Muhammad Idrus, S.Pd                                                                                     Ruslan, SE                                                                         

Materi: Latar Belakang dan Faktor Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

  Latar Belakang dan Faktor Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia Konten ini diproduksi oleh  Berita Hari Ini Revolusi Industri Kedatangan ba...